banner 970x250
banner 970x250

banner 970x250

Bunda PAUD Banten Tinawati Andra Soni Tekankan Peran Pendidikan Usia Dini

Atma (Lensametro.com)
6 Agu 2025 18:56
2 menit membaca

SERANG (Lensametro.com) – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi pondasi utama dalam membentuk karakter dan kemampuan dasar anak, serta menjadi langkah strategis dalam mendukung suksesnya Program Wajib Belajar 13 Tahun di Provinsi Banten.

Hal tersebut ditegaskan oleh Bunda PAUD Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Program Wajib Belajar 13 Tahun di Aston Serang Hotel & Convention Center, Jl Syech Nawawi Al Bantani, Boru, Kota Serang, Rabu (6/8/2025).

“Wajib Belajar 13 Tahun adalah bentuk komitmen kita untuk memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya bagi anak-anak Indonesia, termasuk di Provinsi Banten. Pendidikan PAUD adalah pondasi yang tidak boleh diabaikan, karena di sanalah pembentukan karakter dan kemampuan dasar anak dimulai,” ujar Tinawati.

Sebagai Bunda PAUD, ia mendorong agar anak-anak usia 5–6 tahun memperoleh akses PAUD sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar. Ia menilai hal ini sangat penting tidak hanya bagi perkembangan anak, tetapi juga untuk mendukung para ibu dalam mendampingi proses pendidikan sejak usia dini.

“Program PAUD harus menjadi prioritas. Pendidikan karakter, stimulasi motorik, dan kebiasaan belajar yang sehat harus dibentuk sejak dini. Anak-anak kita harus siap menghadapi jenjang pendidikan berikutnya dengan bekal yang kuat,” tambahnya.

Tinawati juga menyoroti persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang masih menjadi masalah serius di berbagai wilayah Banten. Menurutnya, intervensi terpadu harus dilakukan agar semua anak bisa menikmati hak dasarnya atas pendidikan.

“Anak-anak yang tidak bersekolah adalah potensi bangsa yang sedang menunggu untuk dibangkitkan. Kita harus hadir untuk mereka, memastikan tak satu pun tertinggal dalam hak dasarnya yaitu pendidikan,” ujarnya.

Dalam forum yang sama, Kepala Bagian Umum Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, Bonny Hanafi Dacosta, menyampaikan bahwa perluasan program wajib belajar dari 9 tahun menjadi 13 tahun merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjamin pendidikan untuk seluruh anak bangsa.

Tetapi, Bonny tak menampik bahwa pelaksanaan program ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Di antaranya adalah faktor ekonomi, sosial budaya, dan kondisi geografis yang menyebabkan jumlah ATS di Provinsi Banten masih tinggi.

“Mereka seharusnya berada di ruang kelas, bukan di luar sistem pendidikan. Melalui FGD ini, kami berharap semua pihak bisa bersinergi untuk menutup kesenjangan akses dan kualitas pendidikan,” katanya.

Bonny berharap FGD ini mampu melahirkan strategi kolaboratif antara BPMP, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam menurunkan angka ATS serta memastikan keberhasilan program Wajib Belajar 13 Tahun. PAUD, menurutnya, adalah titik awal penting dalam perjalanan pendidikan setiap anak. [LM]