KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menggelar seminar dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-64 dengan tema “Pemberian MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting”. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang kaya protein hewani sebagai langkah strategis dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang.
Kadinkes Kabupaten Tangerang, Achmad Muchlis, dalam sambutannya di Gedung Serbaguna Pemkab Tangerang, Kamis (22/8/2024), menekankan pentingnya MP-ASI yang tepat waktu, berkualitas, dan aman. “Alhamdulillah, pada hari ini kita dapat berkumpul dalam acara Seminar Hari Gizi Nasional Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Muchlis menjelaskan bahwa makanan bayi dan anak harus sesuai dengan standar emas, yakni ASI eksklusif selama 0-6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MP-ASI mulai usia 6 bulan. “Pemberian makanan yang tepat waktu, berkualitas, dan aman, serta terus memberikan ASI hingga usia 2 tahun sangat penting,” tegasnya.
Ia juga menyoroti fenomena growth faltering atau gagal tumbuh yang sering terjadi pada anak usia 4-6 bulan, terutama saat bayi mulai diberi makanan selain ASI. Masalah ini, menurutnya, sering kali berlanjut hingga usia 18-24 bulan dan dapat mengakibatkan kurang gizi. “Setiap keluarga dengan bayi dan anak usia 6-24 bulan harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang pemberian MP-ASI,” ungkap Muchlis.
Muchlis menambahkan, pentingnya dukungan dan pendampingan dari orang-orang terdekat, termasuk kader posyandu, dalam memastikan bahwa pemberian MP-ASI dilakukan dengan benar dan berkualitas. “Pemenuhan gizi balita, khususnya kecukupan protein hewani, sangat penting untuk mencegah anak mengalami stunting,” kata Muchlis. Ia menjelaskan bahwa pangan hewani mengandung zat gizi lengkap, protein, dan vitamin yang sangat krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan balita.
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, termasuk Kepala OPD, Tim Penggerak PKK Kabupaten, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten, Persit Kartika Chandra Kirana, Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, organisasi profesi kesehatan, serta perwakilan Kepala Desa dan Lurah. [LM]