Bupati Tangerang dan Menag Hadiri Dzikir Akbar, Doakan Bangsa dan Hormati Ulama

Redaksi Lensametro
3 Sep 2025 12:31
2 menit membaca

KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Ribuan jamaah memadati kompleks Pondok Pesantren Al-Ikhlas Assalam, Kecamatan Kemiri, pada Selasa malam (2/9/2025) dalam acara Dzikir dan Doa Bersama untuk Negeri sekaligus Haul Akbar ke-5 pendiri yayasan, almarhum KH. Miftahussalam.

Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, dan Menteri Agama RI, Prof. Nazarudin Umar, yang juga pembina yayasan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan rasa hormat dan doa untuk almarhum KH. Miftahussalam yang dianggapnya sebagai tokoh besar di Kabupaten Tangerang.

“Bukan hanya sebagai ulama, beliau adalah guru dan orang tua kita semua. Semoga dzikir dan doa kita malam ini diterima oleh Allah SWT, dan almarhum KH. Abah Miftahussalam senantiasa mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya. Insya Allah beliau mendapat surganya Allah SWT,” ujar Maesyal Rasyid.

Bupati juga berterima kasih kepada masyarakat, khususnya jamaah dan santri Al-Ikhlas Assalam, yang telah menjaga suasana kondusif di daerah.

“Di tengah keprihatinan bangsa saat ini, kita bersyukur Kabupaten Tangerang tetap aman dan kondusif. Ini berkat peran serta masyarakat yang selalu menjaga persatuan dan kekompakan. Mari kita terus bersama-sama membangun Kabupaten Tangerang sesuai program kerja yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Menag Prof. Nazarudin Umar dalam tausiyahnya memuji peran besar Pondok Pesantren Al-Ikhlas Assalam dalam melahirkan santri berprestasi, bahkan hingga ke luar negeri.

“Insya Allah pondok pesantren ini akan menjadi kebanggaan Kabupaten Tangerang. Santri-santri di sini banyak yang menempuh pendidikan ke Mesir, Amerika, bahkan dikenal sebagai pondok pesantren kedokteran karena banyak alumninya yang diterima di fakultas kedokteran. Ini bukti bahwa pendidikan pesantren bisa sejajar dengan standar internasional,” ungkapnya.

Nazarudin juga menekankan pentingnya penguatan kurikulum berbasis bahasa internasional agar lulusan pesantren mampu bersaing di tingkat global.

“Penguatan kurikulum berbasis bahasa Arab dan Inggris harus terus dikuatkan agar lulusan pesantren ini bisa bersaing secara global,” tandasnya.

Acara yang dihadiri para alim ulama, tokoh masyarakat, serta ribuan santri dari berbagai wilayah ini ditutup dengan lantunan doa dan dzikir bersama untuk keselamatan bangsa. [LM]