Seperti ini Ternyata Kualitas Hidup Perempuan di Kabupaten Tangerang

TANGERANG; LENSAMETRO– Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menggelar gebyar virtual Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (PKHP).

Kegiatan yang melibatkan sejumlah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) itu bertempat di Lapangan Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu, (26/11/2020).

Kegiatan ini berlangsung secara virtual yang terintegrasi dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di bawah naungan Dirjen Dikdasmen Direktorat Dikmas dan Diksus.

Peserta Gebyar yang terdiri dari PKBM ini memiliki keahlian yang berbasis kearifan lokal. Diantaranya PKBM Kronjo dengan pengolahan ikan asin, PKBM Tigaraksa dengan sovenir pernikahan, PKBM Pakuhaji dengan keahlian membuat macam-macam Kripik Pisang. Kemudian PKBM Sepatan dengan otak-otak ikan, PKBM Teluk Naga dengan menjahit kain kesed, PKBM Legok dengan keahlian olah saos sambel, PKBM Mekar Baru dengan potensi pengolahan aneka telor asin, PKBM Curug membuat tas cantik dan PKBM Sindang Jaya Kosambi membuat sovenir boneka.

Baca Juga ; Lapangan Kerja Menyempit, 57 Ribu Lulusan SMA per Tahun di Tangerang Banyak Tak Kuliah

Kepala Bidang Paud dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Dulhak mengatakan, sejatinya Pemkab Tangerang memiliki sumber daya manusia (SDM) handal di tingkat desa yang disertai dengan kemandirian. Tentunya, kata dia, hal ini dibuktikan dengan hasil kegiatan aneka ragam hasil olahan tangan (hand sraft) yang memiliki nilai ekonomi yang cukup baik.

” Kita bisa lihat langsung hari ini, dimana perempuan desa mampu menghasilkan kerajinan dan olahan makan yang memiliki nilai ekonomi. Hasil yang paling membanggakan adalah semuanya bernilai kearifan lokal Kabupaten Tangerang,” terang Mantan Kabid Kominfo ini,

Dulhak menjelaskan gebyar ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada Kabupaten Tangerang sebagai salah satu wilayah yang terpilih untuk menggelar dan memarkan hasil olahan binaan dinas secara virtual.

Dimasa Pandemi ini, kata dia, sangat disayangkan dalam penyajian atau pemaparan hasil buah tangan para perempuan tersebut melalui virtual.

“Hal ini semata-nata kita mencegah sebaran Corona,” jelasnya.(stu/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *