Realisasi Investasi 2022 Kabupaten Tangerang Melesat, Indikasi Positif Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

TIGARAKSA — Realisasi investasi di Kabupaten Tangerang pada triwulan pertama 2022 sudah lebih dari Rp4,5 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan pertama 2021 yang sebesar Rp3,2 triliun.

Angka tersebut dirilis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang. Pencapaian triwulan pertama tahun ini dinilai menjadi indikasi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengatakan, realisasi investasi asing maupun dalam negeri ada penurunan pada pandemi Covid-19 dan memasuki tahun pemilu di 2019. Ia memaparkan, pada 2017 investasi asing mencapai 412,6 juta dollar Amerika Serikat atau setara Rp6 triliun (dihitung nilai tukar Rupiah ke Dollar AS Rp14 ribu). Jumlah tersebut meningkat pada 2018 yang mencapai 984,9 juat dollar AS atau Rp14 triliun. Namun, kemudian memasuki tahun pemilu di 2019 jumlah investasi menurun di angka 516,4 juta dollar AS atau setara Rp7 triliun.

Data yang dirilis, jumlah total penanaman modal asing dan dalam negeri di 2017 mencapai Rp12,03 triliun, pada 2018 sebesar Rp21,3 triliun dan 2019 mencapai Rp15,4 triliun.

“Investasi dalam negeri juga tidak kalah besar dibandingkan penanaman modal asing (PMA), pada 2017 sebesar Rp6,4 triliun, lalu di 2018 mencapai Rp8,1 triliun dan pada tahun pemilu di 2019 sebesar Rp7,6 triliun,” jelasnya  (28/).

Lanjut Soma, realisasi investasi pada awal tahun pandemi Covid-19 untuk dalam negeri mengalami peningkatan sebesar Rp12,1 triliun. Sedangkan, untuk realisasi investasi asing menurun yang mencapai 444,3 juta dollar AS atau sebesar Rp6,5 triliun. Di mana, keseluruhan mencapai Rp18 triliun.

“Dampak pandemi terasa di 2021 bila dilihat dari angka realisasi investasi menurun yang total untuk asing dan dalam negeri mencapai Rp11 triliun. Rincinya, investasi dalam negeri Rp4,9 triliun dan asing Rp6,3 triliun. Hal ini karena adanya sejumlah pembatasan ekspor dan impor yang diterapkan di seluruh negara,” jelasnya.

Kata Soma, peningkatan investasi asing dan dalam negeri di Kabupaten Tangerang justru terjadi pada tiga bulan atau triwulan pertama tahun ini. Untuk PMA realisasi sebesar Rp1,8 triliun dan PMDN sebesar Rp2,7 triliun. Nilai total keseluruhan tersebut mencapai Rp4,5 triliun. Rincinya, investasi dalam negeri ada 1.000 proyek dan asing ada 416 proyek.

“Jumlah triwulan pertama tahun ini lebih besar triwulan pertama tahun lalu. Hal ini karena mulai tumbuhnya ekonomi membuat investor asing maupun dalam negeri tak ragu menamakan modalnya di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

Bila berdasarkan sektor usaha, investasi dalam negeri dan asing masih didominasi perdagangan dan reparasi sebanyak 540 proyek. Disusul hotel dan restoran 151 proyek. Kemudian, perumahan dan kawasan industri dan perkantoran sebesar 97 proyek, industri kimia dan farmasi sebesar Rp92 proyek dan jasa lainnya 85 proyek.

“Untuk investasi asing di Kabupaten Tangerang pada triwulan pertama 2022 masih didominasi dari Singapura sebesar Rp547 miliar dengan 119 proyek. Kemudian Jepang sebesar Rp390 miliar dengan 54 proyek. Lalu dari Tiongkok sebesar Rp276 miliar dengan 48 proyek dan Korea Selatan sebesar Rp70 miliar dengan 102 proyek,” paparnya.

“Tentu ini menandakan ekonomi di Kabupaten Tangerang kembali bergairah setelah pandemi Covid-19. Ini juga menjadi indikasi akan mulai tumbuhnya investasi di daerah. Kami optimis investasi di Kabupaten Tangerang tahun ini melebihi dari target,” imbuhnya. (Adv)