Puskesmas Balaraja Intensif Turunkan Angka Stunting dengan Berbagai Program Inovatif

3 menit membaca

KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Puskesmas Balaraja terus berkomitmen menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya melalui berbagai program strategis yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Kepala Puskesmas Balaraja, dr. Hj. Ai Siti Zakiyah, mengatakan bahwa upaya pengentasan stunting ini tidak hanya difokuskan pada ibu hamil dan anak balita, tetapi juga melibatkan remaja putri untuk mengurangi kasus anemia, yang merupakan salah satu faktor penyebab stunting.

“Ini upaya dini kami, melakukan pencegahan anemia sejak dini sehingga nantinya dapat membangun generasi bebas stunting. Sudah sebanyak 4.825 pelajar putri, baik tingkat SMP/Sederajat atau SMA/Sederajat, di wilayah kerja Puskesmas Balaraja kami berikan tablet tambah darah serta berkolaborasi dengan program Dinas Kesehatan Garasi Gemilang,” ungkap dr. Ai Siti Zakiyah, Senin (03/03/2025).

Program pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri ini telah terbukti efektif, dengan angka remaja putri yang mengalami anemia menurun drastis dari 508 orang pada tahun 2023 menjadi hanya 156 orang di tahun 2024. Selain itu, Puskesmas Balaraja juga menawarkan pelayanan khusus bagi calon pengantin melalui program Calon Pengantin Kondisi Sehat Prima (Catin Kasep) yang berjalan setiap Senin hingga Sabtu. Di tahun 2024, sebanyak 905 pasangan telah menerima pemeriksaan kesehatan, vaksinasi tetanus bagi perempuan, serta pemberian tablet tambah darah bagi mereka yang mengalami anemia.

Bukan hanya itu, Puskesmas Balaraja juga bekerja sama dengan PT Adis Dimension Footwear dalam program Badut Gemas (Balita di bawah dua tahun masa emas). Pada tahun 2024, program ini memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) serta pemeriksaan kesehatan dan edukasi kepada lima ibu dan balita yang terdeteksi stunting.

“Setelah mendapatkan PMT dan edukasi, ada perubahan pola asuh ibu terhadap balita, khususnya dalam memberikan asupan makanan. Tentu saja, itu yang diharapkan agar balita bisa tumbuh berkembang dengan baik,” pungkas dr. Ai.

Meskipun angka stunting di Puskesmas Balaraja sempat mengalami kenaikan dari 67 balita stunting pada 2023 menjadi 133 balita pada 2024, hal ini disebabkan oleh program Gebrak Posyandu yang mewajibkan ibu dengan balita untuk melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemeriksaan kesehatan. Namun, sejak Januari 2025, angka stunting kembali mengalami penurunan menjadi 100 balita.

“Tahun 2025 ini, kami jalankan program Keping Emas (Kader Pendamping Masa Emas). Program ini mendampingi ibu hamil yang berisiko stunting hingga bayi mereka lahir, dan bayi tersebut akan didampingi sampai kondisinya normal,” kata dr. Ai.

Melalui berbagai program ini, dr. Ai berharap semua pihak semakin sadar akan pentingnya memeriksakan kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan ibu dengan balita usia 0–5 tahun. Ia mengajak masyarakat untuk secara rutin datang ke Puskesmas atau Posyandu terdekat guna memantau tumbuh kembang bayi dan balita mereka. Dengan demikian, angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Balaraja dapat terus ditekan. [LM]