TANGERANG; LENSAMETRO- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB ) telah diberlakukan di wilayah Kabupaten Tangerang, Sabtu (18/04/2020).
Namun, meskipun telah diberlakukan banyak warga yang belum tahu jika hari ini sampai dua pekan ke depan PSBB resmi dijalankan.
“Memangnya kapan PSBB berlaku. Kok di sini belum ada pemberitahuan,”ujar Masda salah seorang warga Kelurahan Sukamulya RT 06/03, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Masda juga mempertanyakan terkait santunan atau Jaring Pengaman Sosial (JPS) selama PSBB dijalankan di Kabupaten Tangerang. “Belum ada yang mendata,” ucapnya.
Selain itu, pria yang sehari-hari bekerja di bengkel di Jalan Raya Padat Karya, Kelurahan Sukamulya tersebut mengaku terdampak secara ekonomi.
“Belum PSBB langganan di bengkel sepi. Apalagi PSBB berlaku. Mau makan apa kita,” ucapnya.
Pria yang tinggal di kontrakan bersama istri dan tiga anaknya itu berharap ada perhatian dari pemerintah. “Kalau lockdown (PSBB) bengkel boleh buka gak yah?” tanyanya.
Sementara itu, Tokoh Senior Pemuda Kecamatan Cikupa Ismail Ruslan berharap semua aparatur pemerintah bisa bergerak serta memiliki semangat bersama dengan pimpinan daerah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Jangan biarkan Pak Bupati terkesan bekerja sendirian,” ucap Ismail.
Mantan MPI di KNPI Kecamatan Cikupa ini menuturkan, tim gugus Covid-19 Kabupaten Tangerang dan BPBD mesti serius dalam bertindak “Jangan cuma latah. Gerakan juga dong camat dan kades atau lurahnya secara maksimal. Jangan pada uncang-uncang kaki,” tukasnya.
Lebih lanjut, Ismail menegaskan, PSBB harus dibarengi dengan sanksi yang tegas. Selain itu kerja OPD sebagai pelaksana teknis jugga harus dimaksimalkan.
Terkait JPS, ia berharap dinas sosial cermat dan hati-hati agar bantuan tidak tumpang tindih. “Dinas sosial mesti berperan aktif,” pungkasnya.
Terpisah, Pemerintah Kelurahan Sukamulya telah membentuk Posko Tim Terpadu Penanganan Covid-19 di kantor setempat. Hal itu terlihat dari spanduk yang terpasang di lokasi. (joe)
