Prediksi Gelombang Tinggi 20 Meter di Selat Jawa Bikin Panik Warga, Banyak Wisatawan Tunda ke Pantai Carita

Redaksi
3 Okt 2020 13:42
Metropolitan 0 103
2 menit membaca

PANDEGLANG; LENSAMETRO- Badan Meteorologi, Klimitologi dan Geofisika memprediksi gampa bumi yang berpotensi tsunami setinggi 20 Meter akan terjadi di pantai selat jawa membuat panik warga.

Masyarakat di sekitar Pantai Carita Arrohman mengaku cemas adanya informasi tersebut. Ia mengatakan, kepanikan juga terjadi di tengah-tengah masyarakat. Khususnya yang berada di pesisir Selat Jawa dan Selat Sunda.

“Isu ini bagus buat antisipasi, tapi juga mencemaskan dan bikin panik kita masyarakat. Bagi kami yang barada di pesisir tentu cemas,” ungkap Arrohman kepada lensametro.com, Sabtu (03/10/2020).

Di Pantai Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang terang Rohman, sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai nelayan dan pariwisata.

Baca Juga ; Alat Deteksi Tsunami Tak Berfungsi di Pandeglang

Sehingga adanya informasi potensi tsunami membuat warga ketakutan. Terlebih pengunjung dari luar daerah urung datang ke tempat wisata.

“Wisatawan yang sudah booking tempatpun ditunda dan minta uang dikembalikan,” tukasnya.

Sementara, Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, sejak beberapa tahun yang lalu beberapa peneliti telah melakukan kajian potensi kejadian tsunami di Pantai Selatan Jawa yang dapat mencapai ketinggian 20 meter akibat gempa bumi megahtrust.

“Metode, pendekatan, dan asumsi yang dilakukan dalam tiap penelitian tersebut berbeda. Namun, hasilnya kurang lebih sama, yaitu potensi terjadinya tsunami dengan ketinggian sekitar 20 meter, dalam waktu 20 menit gelombang tiba di pantai sejak terjadinya gempa,” jelas Dwikorita saat dikonfirmasi wartawan.

Dwikorita menyampaikan penelitian tsunami tersebut antara lain dilakukan oleh Widjo Kongko (2018), Ron Harris (2017 – 2019), dan yang terakhir oleh tim lintas lembaga yang dipimpin oleh ITB dan didukung oleh BMKG.

“Hasil penelitian tersebut diperlukan untuk menguatkan sistem mitigasi gempabumi dan peringatan dini tsunami bukan untuk membuat cemas masyarakat,” pungkasnya. (Oq/joe)