KOTA TANGERANG (Lensametro.com) – Pemerintah Kota Tangerang terus mempertegas komitmennya dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap anak, remaja, dan perempuan. Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Arifah Fauzi, menandatangani komitmen bersama dalam acara peluncuran hasil penelitian kualitatif pengalaman hidup anak dan remaja 2024. Acara tersebut berlangsung di TK/SD Kartini Kampung Pendora, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari, Senin (16/12).
“Komitmen ini selaras dengan visi misi Pemkot Tangerang untuk menciptakan masyarakat berakhlakul karimah, unggul, dan berdaya saing. Perlindungan terhadap anak sangat penting guna memastikan keberlanjutan generasi penerus bangsa,” ujar Dr. Nurdin dalam sambutannya.
Dr. Nurdin memaparkan bahwa komitmen Pemkot telah diwujudkan melalui berbagai program yang memprioritaskan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Salah satu langkah konkret adalah pengoperasian layanan pengaduan darurat melalui call center 112 dan aplikasi LAKSA untuk menangani laporan terkait kekerasan terhadap anak dan perempuan. Pemkot juga mengandalkan sinergi dengan 1.090 Posyandu yang bekerja bersama para kadernya, dinas terkait, dan satgas untuk menangani berbagai persoalan.
“Kami berterima kasih atas kunjungan kerja Bu Menteri dan booklet hasil penelitian kualitatif yang diberikan. Data ini akan membantu Pemkot menyusun kebijakan yang lebih tepat untuk menciptakan lingkungan aman dan ramah bagi anak-anak di Kota Tangerang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi menyerahkan booklet hasil kajian kualitatif pengalaman hidup anak, remaja, dan perempuan berdasarkan Permen PPPA No. 6/2024 tentang Pedoman Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat serta Permen PPPA No. 7/2024 tentang Standar Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak.
“Penelitian ini telah kami lakukan sejak 2016, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang dihasilkan menunjukkan kekerasan terhadap anak dan perempuan masih cukup tinggi. Hal ini menjadi tugas kita bersama untuk memastikan kekerasan seperti ini tidak lagi terjadi,” ungkap Arifah.
Pj Wali Kota Tangerang juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan lingkungan yang lebih aman bagi anak dan perempuan di Kota Tangerang. [LM]