Kuliner Jojorong Khas Banten Dapat Dinikmati di Imah Ibu Emur Tigaraksa

TANGERANG, LENSAMETRO- Para penikmat kuliner kue Jojorong khas Banten bisa merapat ke Tigaraksa.

Pasalnya kue khas dari Kabupaten Pandeglang yang lembut dan bertabur gula aren ini dapat dinikmati di Imah Ibu Emur Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Jojorong merupakan kue legendaris khas Banten. Terbuat dari dasar tepung beras, santan kelapa dan gula aren. Sedangkan wadah mangkuk kue terbuat dari daun pisang yang dibentuk persegi. Pada setiap ujungnya diikat dari lidi kelapa atau tusuk gigi.

Biasanya, kue ini muncul di hari-hari tertentu seperti di bulan Ramadan saja. Karena enak disantap saat berbuka puasa.

BACA JUGA : Nasi Bakar Mpo Salmah, Rasanya Bikin Nafsu Makan jadi Bertambah

Namun saat ini, Jojorong sudah bisa dinikmati warga Kabupaten Tangerang setiap hari, tidak perlu menunggu bulan Ramadan tiba karena setiap saat dapat disantap.

Kue Jojorong Ibu Emur Tigaraksa, Kab Tangerang/Mudir, Lensametro.com

Jojorong Ibu Emur yang berada di Kampung Lewihalu RT 04/04, Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang sudah mulai eksis  sejak 2017 yang lalu.

Awal mulanya Ibu Emur hanya mencoba memperkenalkan kuliner khas kampung halamannya kepada masyarakat sekitar.

Perlu diketahui, Ibu Emur berasal dari daerah Kabupaten Pandeglang. Sehingga dirinya memasarkan kue khas Pandeglang tersebut ke warga Kabupaten Tangerang.

“Alhamdulillah banyak yang suka dan bilang enak” ujar Ibu Emur kepada lensametro.com, Minggu (31/01/2021).

Selanjutnya katanya, kue tersebut kemudian dipromosikan oleh anaknya melalui media sosial (medsos). Sehingga peminat semakin bertambah.

BACA JUGA : Kuylah, Laksa Tangerang Tetap Eksis di Tengah Pandemi 

“Jadi tiap hari ada saja yang order, dan biasanya kalau bulan puasa orderan makin bertambah,” tukasnya.

Sementara, promotor Jojorong Ibu Emur Shandy Akbar Kelana mengaku bersyukur kue Jojorong buatan ibunya mendapat sambutan baik dari masyarakat Tigaraksa dan sekitar.

Shandy menuturkan, para peminat kue Jojorong harus terlebih dahulu melakukan pemesanan. Sebab, kue tersebut tidak bisa dibuat dadakan. Sedangkan harga yang dipatok untuk cukup terjangkau.

“15 porsi kue Jojorong dihargai Rp35 ribu,” ujar Shandy.

Kata Shandy, kuliner tersebut bisa diantar atau diambil langsung oleh yang melakukan pemesanan.

“Ada juga yang minta COD (Cash On Delivery) di suatu tempat,” tukasnya.

Meskipun di masa Pandemi Covid-19, Shandy mengaku Jojorong Ibu Emur tetap eksis. Lantaran sejak lama memberlakukan tidak ada makan di tempat atau din in. 

“Jadi take away semua atau dibawa pulang. Kalau untuk omset selama masa pandemi yah kadang naik, kadang turun,” tukas alumnus UIN Banten ini. (dir/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *