Kisah Pilu Bayi 2 Tahun di Pandeglang, Idap Tumor di Ginjal Kanan

PANDEGLANG; LENSAMETRO – Kisah pilu dari bayi berumur dua tahun pengidap tumor di  Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Bayi dari pasangan suami istri (pasutri) Hadidi (46) dan Sopiah (40) yang tinggal di Kampung Tamansari 03/07 ini bukan dari keluarga mampu.

Dibawah himpitan ekonomi, mereka harus memikirkan nasib anak ke-4 nya yang diduga mengidap tumor pada ginjal kanannya, balita malang tersebut adalah Muhammad Ilham (2th).

Ilham diduga mengidap penyakit ini dari hasil keterangan diagnosa dokter di RSUD Berkah Pandeglang sekitar 1 minggu yang lalu, tumor tersebut bernama wilms tumor (nefroblastoma).

Karena ketiadaan alat yang lengkap, Ilham terpaksa dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta Pusat DKI Jakarta.

Keluarga Ilham bukan keluarga berada. Ayahnya adalah petani kecil. Untuk menambah pendapatan keluarga, kadang ayahnya ini berjualan es krim keliling. Sedangkan Ibunda Ilham hanya sebagai ibu rumah tangga biasa.

Dengan keadaan yang seperti ini Hadidi berharap ada bantuan dan uluran tangan baik dari pemerintah, lembaga sosial dan masyarakat untuk kesembuhan sibuah hatinya.

“Saya pasrah, siapapun yang akan membantu akan saya terima bantuan tersebut demi kesembuhan anak saya” ujar Hadidi saat ditemui awak media, Senin (02/03/2020).

Sementara, Sekretaris Desa Cikoneng, Agus Jahiri mengaku prihatin dengan keadaan warganya. Ia mengakubsudah berupaya membantu untuk menempuh pengobatan dari tingkat kecamatan sampai ke Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang sesuai dengan prosedur yang ada.

“Kami selaku pemerintahan desa mencoba memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat. Terlebih, Hadidi ini adalah warga yang kurang mampu, jadi kami juga berharap ada dermawan yang mau membantu warga kami,” ucapnya kepada lensametro.com.

Ditempat yang sama Ketua Umum Kumandang Banten, Yusuf Indrajat dalam kunjungannya mengatakan, sebagai Mahasiswa dirinya turut merasa iba terhadap kondisi keluarga Hadidi setelah melihat langsung kondisi anaknya (Ilham).

“Dalam waktu dekat, kami akan segera membuka open donasi untuk balita malang tersebut dengan semaksimal mungkin.  Kami akan ikut mendorong pemerintah daerah baik Kabupaten maupun Provinsi agar segera cepat tanggap untuk memberikan solusi pengobatan bagi keluarga kurang mampu ini,” pungkasnya. (jir/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *