Kisah Pemburu Masker di Balaraja Tangerang

TANGERANG; LENSAMETRO- Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Hani (29), warga Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang memburu masker.

Berbagai tempat seperti minimarket dia berhenti untuk membeli masker. Bahkan sampai ke minimarket yang berada di wilayah Tigaraksa. Pun tak jua menemukan masker.

“Masker untuk jaga-jaga, karena virus corona telah masuk ke wilayah Indonesia,” ujar Hani kepada lensametro.com, Selasa (02/02/2020).

Perempuan yang memiki dua anak masih kecil ini mengaku was-was terkait isu virus corona. “Depok itu dekat lho, berbatasan sama Tangsel,” katanya.

Terlebih lanjutnya, sudah tujuh orang yang sedang dalam pengawasan RSU Kabupaten Tangerang. “Dari kemarin keliling cari masker, kagak nemu,” ucap Hani.

Lanjut Hani, dirinya juga mendatangkan tempat salah tempat di daerah Balaraja yang biasa menjual masker.

“Kosong, kata penjualnya jika pun ada harganya 440 ribu/box dari agennya,” ucap Hani.

Lanjut Hani, dirinya terpaksa membeli masker yang terbuat dari bahan kain. Lantaran tidak menemukan masker.

“Jadi pakai masker dari bahan kain aja deh. Harganya Rp5000/pcs katanya,” tukasnya.

Sementara, di Kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang beberapa apotek juga kosong.

Di Salah apotek yang terletak di Jalan Citra Raya, Ruko Grand Boulevard, masker sudah tidak ada sejak dua bulan yang lalu.

“Dari awal tahun masker kosong. Kami sudah tidak jual lagi karena harganya mahal,” ujar salah seorang penjaga apotek.

Katanya, harga masker dengan merk sensi perbox yang biasa dijual Rp27.000 di apotek tersebut kini harganya mencapai Rp800 ribu per box yang berisi 50 masker.

“Harga masker naik drastis. Jadi sejak Januari sudah tak jual masker,” tukasnya.(joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *