Ketua Dewan Sebut Regulasi Untuk Iklim Investasi Jangan Dibuat ‘Ribet’

KABUPATEN TANGERANG; LENSAMETRO- Ketua DPRD Kabupaten Tangerang mengatakan, regulasi untuk iklim investasi mesti disederhanakan.

“Terutama dalam mendukung pelaku usaha mikro,” ujar Kholid Ismail, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang dalam acara Diskusi Publik GP Ansor Banten bertema ‘Penyederhanaan Regulasi Untuk Iklim Investasi dan Pelayanan Masyarakat Yang Lebik Baik’ pada Senin, 27 Januari 2020 di Telaga Bestari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerag.

Menurut Kholid, regulasi yang ‘ribet’ harus disederhanakan. Khususnya dalam mendukung ekonomi masyarakat di Kabupaten Tangerang.

“Persoalan investasi erat kaitannya regulasi. Sehingga perlunya sinergitas antar stakeholder yakni pemerintah dan DPRD sebagai pembuat Regulasi serta unsur pengusaha dan juga masyarakat sipil,” tegas politisi PDIP ini.

Menurutnya, sinergitas ini mutlak diperlukan sebagai upaya mendorong terciptanya iklim investasi yang aman dan nyaman. “Kami membuka ruang bagi kalangan pengusaha untuk dapat duduk bersama agar dapat menyampaikan gagasan-gagasanya, dan memberikan masukan kepada legislatif guna mendorong perbaikan regulasi yang ada,” tukasnya.

Kepala Bappenda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja yang mewakili eksekutif mengatakan, regulasi membutuhkan effort dan komitmen pemerintah pusat.

“Ini menyangkut 34 Provinsi dan 500 lebih kabupaten/kota dimana ada banyak regulasi baik berupa Perda, Pergub, Perbup/Perwal dan lain-lain,” katanya.

Mantan Kadis Kominfo ini menyampaikan optimismenya atas pemangkasan regulasi harus dimulai dengan penyederhanaan birokrasi dengan beriringan dengan perkembangan digital.

“Misalnya saja pembayaran pajak di Kabupaten Tangerang sudah dapat menggunakan aplikasi secara online,” Imbuhnya.

Dosen Universitas Raharja Tangerang Dr. Era Era Hia mengatakan, pentingnya melakukan perubahan pola pikir dalam upaya membangun visi dalam proses penguatan ekonomi.

Menurutnya tiga komponen penting yang harus berubah yakni pemerintah, pengusaha dan masyarakat.” Kalau tiga komponen ini sudah satu visi maka mudah-mudahan tidak ada lagi miskomunikasi yang seringkali berujung pada penolakan-penolakan investasi,” ucapnya.

Selain dihadiri Kader Ansor, diskusi publik tersebut juga dihadiri perwakilan dari 25 perusahaan. (joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *