Ketika Buruh ‘Paksa’ Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Menolak Omnibus Law

TANGERANG; LENSAMETRO- Ratusan buruh yang menamakan diri dari Aliansi Rakyat Tangerang Raya (Alttar) menggeruduk kantor DPRD Kabupaten Tangerang, Rabu (29/01/2020).

Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.30 Wib menuntut anggota DPRD Kabupaten Tangerang untuk memberikan rekomendasi terkait penolakan rancang Undang-Undang Omnibus Law.

Selang beberapa saat, perwakilan buruh diterima oleh anggota DPRD Kabupaten Tangerang di ruang rapat gabungan. Sementara ratusan buruh diluar masih bertahan dengan orasi yang bersemangat menolak diberlakukannya Undang-Undang Omnibus Law tersebut.

Suasana debat kusir pun tak bisa dihindari ketika buruh memaksa dua anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang menemui buruh untuk mengeluarkan rekomendasi.

Dua anggota DPRD tersebut yakni Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Adi Tiya Wijaya dan Sekretaris Komisi II Deden Umar Dani.

“Kami mendesak anggota DPRD untuk mengeluarkan rekomendasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law,” ujar Suprianto, salah satu utusan Alttar.

Serikat dari FSPMI ini menuturkan, jika Undang-Undang Omnibus Lawa diberlakukan. Maka pekerja asing bebas masuk dan bekerja apa saja di Indonesia. Selain itu, hak buruh terabaikan seperti pengaturan jam kerja, PHK dan pensiun.

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang Deden Umar Dani mengajak buruh berembuk dalam menyukan berbagai rekomendasi tersebut.

“Agar bisa dikoreksi bersama dan bisa diterima,” tukas Deden.

Namun, Suprianto menuding jika anggota DPRD tidak mampu membuat rekomendasi. Sehingga debat semakin riuh.

“Sebenarnya draf sudah ada, tinggal kesepakatan saja,” tukas Adi Tiya Wijaya.

Buruh merangsek ke gedung DPRD Kab.Tangerang/Joewanda

Sementara, suasana di luar tak bisa terkendali, ketika Korlap dari atas mobil komando meminta pasukan hingga masuk pagar dan merangsek hingga parkiran Pimpinan DPRD. Tak ayal, taman-taman yang baru ditata pada 2019 yang lalu rusak terinjak-injak.

Aparat Kepolisian dari Polresta Tangerang bersam Pol PP membuat blokade agar buruh tidak sampai merangsek ke dalam gedung DPRD kabupaten Tangerang. (joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *