Keripik Pisang Dahola, Cemilan Santai Rasanya Gurih dan Renyah

TANGERANG, LENSAMETRO- Keripik Pisang Dahola merupakan cemilan yang sedang ngehits di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Kabupaten Tangerang.

Sebab makanan ringan berbahan dasar dari buah pisang tersebut banyak diposting di Media Sosial (Medsos) para ASN Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA : Kuliner Jojorong Khas Banten Dapat Dinikmati di Imah Ibu Emur Tigaraksa

Hasil penelusuran lensametro.com, owner kuliner yang memiliki rasa renyah tersebut ternyata Shella, salah satu mantan dari kontestan Kang Nong Kabupaten Tangerang.

Kepada lensametro.com, Shella mengatakan, usaha keripik ini dirintis Shella dan suaminya sejak November 2020 yang lalu.

Hal itu bermula saat pandemi covid-19 yang melanda Indonesia. Termasuk di wilayah Kabupaten Tangerang. Sehingga banyak industri dan perusahaan di wilayah Kabupaten Tangerang melakukan pengurangan pekerja.

“Usaha ini bermula saat pandemi Covid-19, ketika suami saya terkena PHK dari tempatnya bekerja,” ujar Shella kepada lensametro.com, Sabtu (13/02/2021).

Lantaran di PHK itulah, kemudian Shella dan suaminya berinisiatif merintis usaha keripik pisang yang diberi nama Keripik Dahola.

Keripik Pisang Dahola dibuat mengunakan pisang khusus atau pisang kastroli.

Sebelum digoreng, pisang yang sudah dipotong tipis-tipis itu kemudian diberi racikan khas mengunakan bumbu dapur dari rempah-rempah.

Selain itu, untuk varian rasa terang Shella pisang ditaburi gula, susu, coklat dan matcha.

BACA JUGA : Kuylah, Laksa Tangerang Tetap Eksis di Tengah Pandemi 

“Ada tiga varian rasa Keripik Pisang Dahola loh,” ucap Shella.

Varian rasa keripik pisang Dahola/Mudir, lensametro.com

Tiga varian rasa tersebut jelas Shella yakni rasa pisang original, coklat dan matcha.

Sedangkan harga yang ditarif dalam setiap varian rasa Keripik Pisang Dahola yakni sama Rp15 ribu dan Rp30 ribu dalam satu bungkus.

“Harga bungkus kecil Rp15 ribu. Dan bungkus jumbo atau bungkus besar Rp30 ribu per bungkus,” tukasnya.

Ditanya omset Keripik Pisang Dahola, Shella yang juga pengurus Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Kabupaten Tangerang mengaku cukup signifikan.

“Kalau omset naik turun. Yang jelas Seminggu dua kali pembuatan,” tandasnya. (dir/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *