Jelang Ramadan 2019 Sejumlah Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

Lensametro.com, BOGOR – Hampir setiap tahunnya Bulan Suci Ramadan menjadi pemicu naiknya harga-harga sembilan bahan pokok (sembako) lantaran meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat. Kenaikan itu pun kini sudah mulai terjadi beberapa pasar-pasar tradisional di Kota Bogor.

Pantauan lensametro.com, para pedagang di Pasar Jambu Dua dan Pasar Kebon Kembang sudah menaikan beberapa harga bahan kebutuhan dapur.

Diantaranya cabe merah keriting dari harga Rp20.714 menjadi Rp23.143, disusul cabe merah biasa Rp20.857 menjadi Rp20.857, kemudian bawang merah Rp30.000 jadi Rp31.714, lalu bawang putih Rp24.571 menjadi Rp27.429 dan ikan asin teri Rp90.000 menjadi Rp98.571.

Menurut salah satu pedagang di pasar jambu dua, Abdul Sholeh mengaku, kenaikan harga ini sudah mulai terjadi sejak 11 Maret lalu. Meski begitu, kata Abdul, tak semua harga sembako naik, masih ada beberapa yang dijual dengan harga stabil.

Dia merinci, kenaikan mulai dari sayuran seperti bayam dan kangkung yang awalnya Rp2.000, kini naik Rp1.000 menjadi Rp3.000. Kenaikan sayur ini, menurut dia, mendominasi kenaikan harga lantaran faktor cuaca.

“Bayam dan kangkung sih sekarang yang lagi naik. Tapi bayam tuh yang paling keliatan naiknya. Mungkin juga karena cuaca saat ini,” ucapnya.

Sementara pedagang lainnya, Turmini mengaku untuk harga daging masih terbilang stabil dengan kisaran Rp120 ribu, sedangkan daging ayam masih Rp35 ribu per kilo-nya.

“Kalau untuk harga daging masih stabil, belum ada kenaikan yang signifikan,” pungkas penjual daging di pasar kebon kembang ini.

Melihat kenaikan itu, pengamat ekonomi dan kebijakan publik, Saefudin Zuhdi memprediksi akan ada gejolak ekonomi di masyarakat terlebih menjelang Bulan Ramadan. Akibat kebutuhan masyarakat meningkat, kenaikan harga bisa sampai 20 sampai 50 persen.

Apalagi, dia melihat, tanpa ada dukungan supply makanan atau bahan pokok dari supplier, ini akan memperparah kenaikan harga kebutuhan dapur.

“Kebutuhan masyarakat naik, otomatis akan meningkatkan pembelian masyarakat. Pemerintah harus mensupply barangnya, jangan sampai barangnya langka,” ujarnya kepada lensametro.com

Dia berharap, pemerintah sudah sigap menyiapkan pasokan bahan-bahan kebutuhan dengan seimbang, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. “Kalau sampai langka, bisa naik sampai 50 persen nanti,” prediksi dia.

Menurutnya, daya beli masyarakatnya juga harus disiapkan, apalagi saat bulan puasa karena biasanya secara tradisi di masyarakat kita itu pembelajaan akan meningkat dengan datangnya bulan puasa ini.

“Sehingga masyarakat harus menghemat mulai sekarang terutama dari sisi keuangannya. Masyarakat pun harus pandai-pandai menghemat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Komoditi Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Ade Tedy mengaku pihaknya sudah rutin melakukan pengawasan harga bakan pokok menjelang bulan puasa.

“Untuk jadwal memang sudah rutin pelaksanaan dan pengawasannya termasuk gas elpiji tiga kilogram. Kami lebih fokus pada pengawasan kebutuhan pokok. Guna menjaga harga-harga bahan pokok agar selalu stabil saat bulan puasa,” katanya. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *