Ingin Baca Al-Qur’an Kembali, Buruh Tani Dioperasi Katarak

BENGKULU, LENSAMETRO  — dua tahun lalu, Hasan Han (51) petani Rejang Lebong, merasa mendapat musibah setelah kedua matanya tidak bisa melihat lagi karena katarak. Dia sering merasa frustrasi ketika ia ingin melihat istrinya dan anak-anaknya yang lucu-lucu.

Sejak penglihatan matanya terganggu, Hasan juga tidak pernah membaca Alqur’an.
“Rasanya kesal terhadap keadaan. Sebenarnya saya juga pingin baca Qur’an, ingin mendengarkan suara saya mengaji. Tapi ya bagaimana mata gelap. Saya yakin masih bisa baca Alqur’an , kalau katarak saya sudah diambil,” tutur Hasan Han, warga Desa Airpikat, Kecamatan Bermaniulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Jumat, 13 September 2019.

Hasan Han adalah salah seorang dari 96 warga yang mendapat layanan operasi katarak gratis atas kerja sama Univeritas Yarsi Jakarta, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, dan RSUD Rejang Lebong, dan Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu di Jakarta.

“Terima kasih, saya mendapat kesempatan operasi katarak gratis di sini. Semoga Allah membalas kebaikan ini,” kata Hasan yang ditemani istrinya, Mulyanah (48) dan anak-anaknya.

Mulyanah berharap setelah operasi katarak, suaminya bisa bekerja seperti semula sebagai buruh tani, dan tidak dituntun-tuntun lagi.
Operasi katarak dipimpin oleh dr Saskia Mokoginta, Sp.M. Menurut Saskia, dokter yang menangani operasi katarak tujuh orang, lima dari Universitas Yarsi, dua dokter dari Bengkulu. Pelaksanaan operasi katarak berjalan lancar.

Sebenarnya banyak warga yang datang, tapi tidak semua dapat dioperasi antara lain karena tekanan darah tinggi, dan gula darahnya melampai batas aman untuk menjalani operasi. Jadi, warga yang dapat dilayani seluruhnya 96 orang.

Hadir dalam acara pembukaan baksos katarak, antara lain Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu se-Jabodetabek Mulyadi Kahar, Ketua Himpunan Keluarga Manna Bengkulu Selatan di Jakarta Dokter Lilian, tokoh masyarakat Rejang Lebong di Jakarta Laksamana Pertama Dr H Faisal Manaf, Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi, Rektor Universitas Yarsi Prof dr Fasli Jalal, PhD, dan Ketua PWI Peduli Pusat M Nasir yang juga Direktur Kesejahteraan dan Pengabdian Masyarakat Persatuan Watawan Indonesia (PWI) Pusat bersama Ketua Bidang Komunikasi dan Publikasi PWI Peduli Pusat Nurcholis MA Basyari.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja sama, juga kepada PWI Peduli Pusat yang kerja sama dengan Universitas Yarsi, sehingga bakti sosial berjalan sukses,” kata Fasli Jalal didampingi Wakil Rektor III Universitas Yarsi yang menangani bidang pengabdian masyarakat Dr Himmi Marsiati, Ms.
Penyuluhan

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Baksos tersebut, Dr Suhirman Madjid, SE, MSi, Ak, CA, yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yarsi, bakti sosial (baksos) yang berlangsung dua hari, 13- 14 September itu berhasil melayani operasi katarak gratis 96 orang, sunatan massal 54 anak, penyuluhan dana desa 167 orang, dan penyuluhan kesehatan 160 orang.

Baksos kali ini dilakukan bersama kegiatan penyuluhan penggunaan dana desa dan penyuluhuan kesehatan, serta bela negara.
Dalam penggunaan dana desa bupati Ahmad Hijazi meminta para aparat desa berhati-hati dan jangan sampai masuk penjara. “Kalau staf desa ada yang masih muda, kuliahkan dengan uang dana desa di jurusn akuntansi supaya bisa menghitung dan membuat laporan dana desa,” kata Hijazi.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *