banner 970x250

Harga Komoditas Pasar Naik, Pemkab Purbalingga Siapkan Operasi Pasar

Redaksi
28 Mar 2023 13:00
2 menit membaca

Komoditas, Memasuki Ramadan, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di pasar tradisional Purbalingga mengalami kenaikan. Pemerintah setempat segera melakukan operasi pasar agar kenaikan harga tidak terus berlanjut dan meresahkan masyarakat.

Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, menjelaskan, kenaikan harga yang signifikan terjadi pada garam atau lebih dikenal dengan garam krosok. Kenaikan tersebut terpantau di Pasar Segamas. Menurutnya, per 17 Maret 2023, harga garam krosok sebesar Rp8.500 per bungkus isi 12 batang, sedangkan garam halus seharga Rp80 ribu per bungkus isi 40 kemasan kecil. Harga tersebut mengalami kenaikan pada 24 Maret 2023, yakni garam krosok menjadi Rp9.500 per bungkus dan Rp95.750 per bungkus.

Dijelaskan, harga garam di Pasar Bobotsari masih stabil, yakni sebesar Rp7.000 per bungkus untuk garam krosok dan Rp93 ribu per bungkus untuk garam halus.

“Garam ini konsumen terbanyak untuk keperluan industri makanan,” katanya.

Selain garam, suplai minyak goreng kemasan dari Perum Bulog, Minyakkita, cenderung kurang.

“Minyakkita banyak permintaan namun stoknya masih kurang, kalau harganya masih tetap Rp14 ribu per liter,” katanya.

Salah seorang pedagang kebutuhan pokok di pasar rakyat Bukateja, Wiwin, menyebut, harga beras IR 64 medium sebesar Rp11.000 per kilogram, sedangkan harga telur mengalami penurunan sebesar Rp1.000

“Telur malah turun dari Rp31 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram. Semoga harga tetap stabil sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut, harga cabai rawit setan justru mengalami kenaikan, yakni dari Rp60 ribu menjadi Rp68 ribu per kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin, menjelaskan, pihaknya menyiapkan beberapa strategi untuk menjaga kestabilan harga dan stok komoditas pangan masyarakat.

“Dalam stabilisasi, kami akan terus intensifkan operasi pasar kerja sama dengan Bulog Subdrive Banyumas dan distributor Minyakita. Jadi, operasi pasar akan difokuskan pada beras, dan Minyakita,” katanya.

Ditambahkan, upaya lain yang akan ditempuh adalah mengumpulkan distributor besar barang kebutuhan pokok masyarakat. Tujuannya menyamakan persepsi dan menyatukan pemahaman agar tidak ada yang menahan stok barang di gudang. Lalu, pihaknya bersama satgas pangan di Purbalingga akan mengintensifkan pengawasan dan pemantauan di lapangan terhadap harga dan kualitas barang dagangan, khususnya barang dalam kemasan.

“Biasanya jelang Idulftri ada parsel, ada barang dalam kemasan lainnya. Kita pantau untuk memastikan bahwa kualitas barang yang diperdagangkan memang layak,” katanya.(ril/red)