Gugatan Cerai Dinilai Janggal, Ibu Bidan di Tangerang Terancam Gagal Jadi Janda

Redaksi
27 Mei 2020 22:15
2 menit membaca

TANGERANG; LENSAMETRO – Gugatan cerai salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN)  Kabupaten Tangerang berinisial RM dianulir.

RM yang diketahui sebagai bidan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Gunung Kaler ini menggugat suaminya H Aliyudin, salah seorang pengusaha tertanama di Kecamatan Kronjo.

Aliyudin menganulir surat gugatan cerai istrinya lantaran hanya berbekal surat izin untuk melakukan perceraian dari kepala Puskesmas Kecamatan Gunung Kaler, pada tanggal 16 Maret 2020 lalu.

H Aliyudin diseret ke meja hakim Pengadilan Agama Tigaraksa, dengan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Padahal secara aturan. Pihak yang berhak membuat surat izin perceraian itu adalah Bupati Tangerang melalui kepala BKPSDM, istri saya ASN golongan IIIB,” terang H Aliudin kepada wartawan, Rabu (27/05/2020).

Selain itu, Aliudin membantah pernah melakukan KDRT kepada RM secara fisik. “KDRT tersebut harus dibuktikan dengan visum oleh kepolisian,” ucapnya.

Pada persidangan gugat cerai, Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa tidak melanjutkan persidangan karena berkas kurang lengkap.

Meskipun tidak berlanjut, Aliyudin mengaku kesal dengan ulah Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Khususnya Puskesmas setempat dengan adanya izin gugat cerai tersebut

“Jelas nama baik saya ternodai dan tercemar ke publik. Khususnya warga Kronjo, sebab banyak warga yang menanyakan prihal perceraian tersebut,” tukasnya.

Aliyudin mempertanyakan fungsi pembinaan berjenjang yang dilakukan instansi terkait. Karena ia menyebut perceraian ASN tidak mudak.

“Terlebih hanya secarik kertas dari Kepala Puskesmas. Harusnya lakukan mediasi terlebih dahulu,” tandasnya.

Aliyudin mengungkapkan, semenjak RM kabur dari rumah sejak 7 Februari, tiga anaknya yang dibawah umur sering menanyakan keberadaan ibunya. “Saya khawatir dengan psikis anak-anak,” tukasnya.

Sementara, saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu, RM enggan berkomentar lebih jauh. Ia mengaku sibuk bertugas.

” Maaf pak saya tidak bisa menemui, saya sedang pembinaan bidan desa,” tulis RM  kepada wartawan melalui pesan WhatsApp. (krm/joe)