TANGERANG, LENSAMETRO.com- Nasib Nelayan di Tangerang Utara perlu sentuhan tangan-tangan pengambil kebijakan. Dalam hal ini Pemkab Tangerang.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Bidang Agitasi dan Propaganda (Agiprop) GMNI Kabupaten Tangerang Yuga usai mendengarkan keluhan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Rabu (7/4/2021).
Menurut Yuga, pihaknya sengaja turun langsung ke pesisir Tangerang Utara untuk mendengar langsung keluh kesah nelayan di yang bertepatan dengan Hari Nelayan Nasional pada 6 April 2021.
“Ternyata pandemi Covid-19 telah merobek pertahanan ekonomi para nelayan di pesisir Tangerang Utara. Sehingga kehadiran pemerintah sangatlah penting,” ungkapnya.
Mahasiswa dari Universitas Tangerang Raya (Untara) ini mengatakan, Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 ditetapkan sebagai strategi menanggulangi penyebaran Pandemi COVID-19 yang disebutkan sebagai bencana nasional.
“Karena tidak hanya sistem kesehatan yang diuji secara luar biasa, tapi juga menyangkut hajat hidup rakyat seperti pada sektor perikanan. Dalam hal ini nasib nelayan,” ucap Yuga.
BACA JUGA ; Resmi Dilantik, GMNI Kabupaten Tangerang Siap Lakukan Kontrol Sosial
Ungkap Yuga, berdasarkan hasil advokasi pihaknya di lapangan, selama pandemi Covid-19, belum ada bantuan yang diterima oleh nelayan. Sedangkan pendapatan turun drastis disertai biaya operasional yang terus meningkat.
“Selain nelayan, penjual ikan di TPI Cituis banyak gulung tikar lantaran stabilitas harga tidak menentu,” ungkap Yuga.
Selain itu, Darmaga di Cituis sambung Yuga telah mengalami pendangkalan selama 15 tahun. Sehingga menjadi masalah tersendiri bagi nelayan.
Sementara, Wakil Ketua Bidang Organisasi GMNI Kabupaten Tangerang Teguh Maulana berharap, eksekutif dan legislatif di Kabupaten Tangerang untuk bisa memperhatikan nasib nelayan.
“Anggota DPRD harus memperjuangkan nasib nelayan. Pun pemerintah daerah harus sering-sering turun langsung. Agar bisa mendengar keluh kesah nelayan,” tandas Teguh.
BACA JUGA ; Rayakan Dies Natalis ke-67, GMNI Kabupaten Tangerang Tolak Impor Beras
“Sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk menghasilkan program atau kebijakan yang langsung menyentuh ke para nelayan,” tambah Mahasiswa dari Universitas Esa Unggul ini. (joe)