Gempa 4,8 SR Goncang Pandeglang, Warga Cikeudal – Cikeusik Panik

PANDEGLANG; LENSAMETRO– Gempa bumi tektonik 4.8 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Pandeglang sekitar pukul 12.22 WIB, Senin (10/02/2020).

Meskipun tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Warga di Kecamatan Cikeudal panik dan ketakutan.

“Warga ketakutan saat gempa terjadi. Tragedi tsunami setahun lalu masih membayang-bayangi warga,” ujar Aan kepada lensametro.com.

Terang Aan, gempa cukup berasa dan besar. Sehingga mengagetkan para warga yang sedang beraktifitas. “Warga takut tsunami datang. Atau gempa susulan,” tukasnya.

Sementara, Very Ikhsanudin, Warga Cikeusik juga mengaku panik atas gempa yang menimpa di wilayah Banten Selatan tersebut. “Warga masih was-was,” tukasnya.

Sementara, Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4.8 dengan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 6.81 LS – 105.32 BT, tepatnya berada di laut pada jarak 103 km Barat Daya Pandeglang, Banten dengan kedalaman 5 Kilometer.

“Ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Eurasia,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho dalam siaran persnya.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Malingping dengan Skala Intensitas II MMI, di Cijaku dengan Skala Intensitas II MMI, di Banjarsari dengan Skala Intensitas II MMI, di Binuangeun dengan Skala Intensitas III MMI.

Di Panggarangan dengan Skala Intensitas III MMI, di Cihara dengan Skala Intensitas III MMI, di Anyer dengan Skala Intensitas II – III MMI dan Pandeglang II MMI.

“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” jelasnya.

Hendro mengimbau pada masyarakat agar jangan sembarangan mendapatkan informasi dari sumber yang belum bisa dipercaya, karena informasi resmi gempa bumi dengan Skala Magnitudo kurang dari 5 (lima) hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui website (http://balai2.bmkg.go.id/).

“Hingga laporan ini dibuat pukul 13:03 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa bumi tersebut,” tutupnya. (jir/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *