Gagal Berangkat Gegara Korona, 125 Calon TKI di BLK Panongan Minta Dipulangkan

TANGERANG; LENSAMETRO- Sebanyak 125 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) gagal berangkat dari Balai Latihan Kerja (BLK) PT Rajasa Intima yang berada di Desa Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Ratusan calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang sudah menempuh pelatihan ini gagal berangkat lantaran korona. Sehingga para TKW minta dipulangkan ke kampung halaman mereka. Lantaran tidak ada kejelasan keberangkatan.

Camat Panongan Rudi Lesmana mengatakan, 125 orang yang siap berangkat ke luar negeri dari BLK PT Rajasa Intima meminta dipulangkan pada Minggu (12/04/2020).

“Saya sudah bertemu dengan para calon TKI. pada intinya mereka minta dipulangkan dari BLK karena keberangkatan belum jelas karena pandemi korona saat ini,” ujar Rudi Lesmana kepada lensametro.com, Senin (13/04/2020).

Tutur Camat, seharusnya para calo TKI ini telah berangkat ke berbagai negara seperti ke Hongkong, Singapura, Malaysia, Korea dan berbagai negara.

“Bahkan sudah memiliki calon majikan di negara-negara yang disalurkan itu. Tapi gagal berangkat dan meminta untuk pulang atau mudik dulu. Soalnya sudah tiga bulanan menunggu di BLK,” tukas Camat.

Papar Rudi, calon pahlawan devisa negara yang berada di BLK tersebut mayoritas berasal dari warga luar daerah Provinsi Banten. “Bahkan tak ada satu orang yang berasal dari Tangerang,” ungkap Rudi.

Papar Rudi, calon TKI tersebut berasal dari daerah seperti Lombok, Majalengka, Subang, Lampung, Bogor, Cirebon dan berbagai daerah lainnya.

“Sedangkan yang berasal dari Banten cuma tiga orang yakni dua dari Pandeglang dan satu dari Lebak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rudi mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang terkait pemulangan calon TKI ke daerah asal.

Sementara, Kapolsek Panongan AKP Nana Supriatna yang juga ke lokasi BKL membenarkan jika calon TKI di BLK Rajasa Intima ingin dipulangkan.

“TKI pengen balik, sudah ditinjau oleh muspika, disnaker dan Pol PP kabupaten Tangerang. Dan akan diatur kepulangannya oleh perusahaan dan pemda,” tukas Nana. (joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *