Emak Idep Selamatkan Ibu Hamil

KOTA TANGERANG – Angka kematian ibu (AKI) saat ini masih merupakan masalah kesehatan reproduksi yang sangat penting dan menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tangerang.

Data Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat hanya enam kasus jumlah kematian ibu pada Tahun 2019. Keberhasilan penurunan jumlah kematian ibu ini dinilai masih belum optimal lantaran cita-cita Pemkot Tangerang adalah menuju zero death.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi, saat peresmian Sistem Pemantauan Kehamilan Terintegrasi dan Terpadu (EMAK IDEP) di Puskesmas Panunggangan, Kecamatan Pinang, Jumat (7/2).

Liza Puspadewi menjelaskan, Program EMAK IDEP ini sebuah program pengembangan dari SISEKSI (Sistem Monitoring seluruh siklus kehidupan). Program EMAK IDEP ini terobosan baru menuju zero death untuk mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan ibu hamil dan ibu bersalin secara komprehensif mulai dari hulu hingga ke hilir dan memudahkan melakukan pendataan, pemantauan, dan rujukan secara terencana bagi ibu hamil di wilayahnya masing-masing.

“Inovasi ini juga melibatkan pemberdayaan masyarakat seperti praktik bidan mandiri dan mahasiswa dari akademi kebidanan lantaran keterbatasan SDM yang dimiliki oleh Puskesmas, agar dapat menjangkau sasaran di wilayah kerjanya”, katanya.

Selain itu, lanjut Liza, Dinkes yang bekerjasama dengan program Cageur Jasa untuk melakukan pendataan ibu hamil dengan menggunakan aplikasi yang terkoneksi dengan data induk.

“Aplikasi itu mendata mulai dari NIK, nama sampai dengan riwayat kehamilan mulai dari hari pertama hingga terakhir terekam dalam aplikasi itu” tuturnya.

Dari aplikasi tersebut, masih kata Liza, riwayat ibu hamil dapat diketahui apakah dapat melahirkan di Puskesmas, di Bidan mandiri atau di Rumah Sakit. Sehingga puskesmas mengetahuinya jumlah ibu melahirkan. Ibu hamil juga bisa mengusulkan persalinannya ditempat lain namun harus melakukan pelaporan agar dapat terdata dalam aplikasi tersebut.

“Dengan terobosan ini diharapkan semua ibu hamil dapat terdata dan termonitoring sehingga pelayanan ibu hamil dan bersalin dapat lebih optimal”, paparnya.

Senada dikatakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tangerang, Aini Wismansyah, program EMAK IDEP agar ibu hamil mendapat pelayanan yang optimal dengan sistem pemantauan kehamilan yang terintegrasi dan terpadu. Emak Idep ini juga memberi pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dari hulu hingga hilir sehingga jangkauannya lebih luas.

“Jadi mau normal atau Cesar, Ibu hamil tersebut sudah terencana sesuai dengan rujukannya. Jadi tidak ada lagi kebutuhan yang mendadak seperti tiba-tiba mau operasi cesar”, katanya.

Aini menambahkan Program EMAK IDEP ini hanya ditangani tenaga medis, sementara Ibu PKK hanya menyosialisasikan saja agar ibu hamil dapat melakukan administrasi yang ada pada aplikasi EMAK IDEP.

“Dengan aplikasi EMAK IDEP tersebut, nantinya Ibu hamil mendapatkan pelayanan Optimal sesuai data aplikasi tersebut”, pungkasnya.(agn) pop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *