KAB. TANGERANG (Lensametro.com) – Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang resmi meluncurkan Gerakan Ibu Hamil Sehat 2024. Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada ibu hamil terkait pentingnya menjaga kesehatan selama masa kehamilan, serta mengupayakan pemeriksaan dan perawatan yang optimal bagi ibu dan bayi.
Etta Darmayanti, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa hingga Juni 2024 tercatat 22 kematian ibu dan 103 kematian bayi di wilayah Kabupaten Tangerang. Angka kematian ibu (AKI) tercatat sebesar 60 per 100.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian bayi (AKB) berada di angka 3 per 1.000 kelahiran.
“Penyebab utama kematian ibu adalah preeklampsia sebesar 55 persen, perdarahan 14 persen, serta faktor lain sebesar 18 persen. Sedangkan penyebab kematian bayi didominasi oleh berat badan lahir rendah (BBLR) sebesar 42 persen, kelainan kongenital 21 persen, dan asfiksia 16 persen,” katanya dalam peluncuran program tersebut di Gedung Serbaguna, Kamis (24/10/2024).
Dinas Kesehatan mengimbau para ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, minimal enam kali selama masa kehamilan, dengan dua di antaranya melibatkan pemeriksaan USG oleh dokter. Selain itu, ibu hamil juga diharapkan mengikuti kelas ibu hamil minimal empat kali, rutin mengonsumsi tablet tambah darah setiap hari, dan memperhatikan gizi seimbang demi menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal.
“Peran keluarga serta lingkungan sangat krusial dalam mendampingi ibu hamil. Oleh karena itu, kami turut melibatkan PKK kecamatan dan petugas puskesmas dalam mendukung program ini,” tambah Etta Darmayanti.
Isu stunting juga menjadi salah satu fokus utama gerakan ini. Pada tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang mencapai 26,4 persen. Penyebab utama stunting adalah berat badan lahir rendah dan kurangnya akses terhadap antenatal care yang memadai.
“Kami berharap program ini mampu meningkatkan kesadaran ibu hamil dan keluarga untuk lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga angka kematian ibu, bayi, dan kasus stunting di Kabupaten Tangerang dapat ditekan,” pungkas Etta.
Prima Saras Puspa, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum, menambahkan bahwa untuk mempercepat penurunan AKI dan prevalensi stunting pada balita, pemerintah daerah perlu fokus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil. Ia menekankan pentingnya asupan gizi seimbang, terutama konsumsi pangan olahan ikan, sebagai sumber protein yang penting bagi tumbuh kembang janin.
“Melalui program Gerakan Ibu Hamil Sehat 2024, kami berharap dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan selama kehamilan,” tutupnya.
Gerakan ini diharapkan mampu membawa dampak positif bagi ibu hamil dan mendorong komitmen bersama dalam memerangi stunting dan kematian ibu serta bayi di Kabupaten Tangerang. [LM]