banner 970x250

Diberitakan Soal Anak Yatim Terancam Putus Sekolah, Kepsek : Kenapa Ditayangkan?

Redaksi
4 Mei 2024 04:17
2 menit membaca

KABUPATEN TANGERANG ; Lensametro.com – Kepala Sekolah MA Negeri 1 Kabupaten Tangerang Kustiono mengaku akan berusaha membantu soal sekolah AUR yang gagal tes masuk calon siswa baru.

 

“Di usahakan jangan sampai putus Sekolah, hanya saja test itu sebenarnya untuk menyaring siswa siswa yang punya kualitas. Yang mana Madrasah membantu kesuksesan anak anak yang belajar,” kata Kustiono melalui saluran WhatsApp kepada Media, Jumat 3 Mei 2024.

 

Kustiono juga meminta agar kasus terancamnya anak yatim AUR tidak harus muncul di media.

 

“Berita berita tersebut, tolong ngak usah di munculkan , Insya Allah saya Bantu. Kenapa di tayangan, saya khan sudah mau bantu…?,” ujar Kustiono.

Gagal Tes, Seorang Anak Yatim di Tigaraksa Terancam Putus Sekolah

Sebelumnya diberikan media, Pilu, seorang anak yatim AUR warga Kecamatan Tigaraksa terancam gagal melanjutkan sekolah. AUR dinilai gagal mengikuti tes di MA Negeri 1 Kabupaten Tangerang gelombang pertama pada penerimaan siswa baru tahun 2024.

 

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang Endang Kurnia mengatakan, mengecam keras panitia pelaksana seleksi penerimaan siswa baru di MA Negeri 1 Kabupaten Tangerang tersebut. Seharusnya panitia melihat sisi lain calon siswa yang akan mereka tetapkan sebagai calon siswa.

” Kami mengutuk keras peristiwa penolakan anak yatim-piatu masuk di sekolah miliki kementrian agama tersebut. Seharusnya, anak yatim miliki perhatian khusus,” kata Endang kepada Media, Jumat 3 Mei 2024.

 

Endang mengku, domisili siswa yang ditolak tersebut tidak jauh dari sekolah yang dituju. Ia juga meminta Kementerian Agama Provinsi Banten melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang khususnya MA Negeri 1 Kabupaten Tangerang.

” Ini peristiwa kedua, stelah beberapa tahun lalu terjadi hal yang sama. Padahal, anak yatim wajib menjadi prioritas utama. Agar, mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak nantinya, ” ungkap Endang. (red/din)