Demo Ricuh, Mahasiswa Pandeglang Tergeletak Kena Water Canon di Bagian Intim

PANDEGLANG; LENSAMETRO- Aksi mahasiswa di Pandeglang memanas akibat lobi antara mahasiswa dengan aparat kepolisian mengalami kebuntuan, Kamis (8/10/2020).

Mahasiswa menilai bahwa syarat yang diberikan kepada mahasiswa terlalu berat jika hendak masuk menemui Pimpinan DPRD Pandeglang untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa, terkait penolakan Undang-Undang Omnibus Law.

Salah satu massa aksi Hadi mengatakan, poin syarat yang tidak bisa disepakati oleh mahasiswa adalah jumlah perwakilan yang hanya diberikan 5 orang perorganisasi. Sedangkan pihaknya meminta 10 orang serta tidak boleh membawa bendera organisaso  masing-masing ke dalam.

Baca Juga ; Geruduk Kantor DPRD Pandeglang, Mahasiswa Cipayung Plus Sebut Mau Berziarah Kubur

“Kami hanya diberikan kuota 5 orang per organ. Ya kami ga maulah. Ditambah pula dilarang bawa bendera,” ujar Hadi kepada wartawan.

Sementara, Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan menjelaskan alasannyamembatasi jumlah perwakilan mahasiswa. Selain karena harus ada izin dari Pimpinan Dewan juga hal yang paling krusial adalah pencegahan Covid.

Menurutnya, salah satu syarat untuk mengantisipasi itu dengan menjalani tes kesehatan terlebih dahulu dan hal itu tidak memungkinkan jika dilakukan.

“Alasan kami tidak mengizinkan adalah karena skalanya besar, di tengah Covid ini mesti ada tes dulu supaya steril, serta mesti ada izin dari Ketua Dewan” ungkapnya.

Tidak adanya titik temu tersebut membuat aksi yang semula damai menjadi tak terkendali. Sehingga baku hantam tak bisa terelakkan antara mahasiswa dan aparat kepolisian.

Akiba kericuhan tersebut terdapat korban yang terkena semprotan Water Canon di bagian intim, sehingga mengakibatkan korban tergeletak dan mengalami kesulitan untuk berjalan dan berdiri.

Terkait insiden tersebut, Kapolres Pandeglang menegaskan jika pihaknya akan mengobati korban.

Baca Juga ;  VIDEO Aksi Mahasiswa Tolak UU Omnibus Law di Pandeglang Ricuh

“Kami akan menjamin kesehatannya. Sebelum pulang dia akan kami bawa ke Mapolres untuk diobati, namun korban sudah terlebih dahulu dibawa pihak keluarga,” tutup Kapolres. (oq/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *