Debat Pilkada Pandeglang, Kontestan Saling Kepo dan Serang Program Pesaing

BANTEN;LENSAMETRO- KPU Kabupaten Pandeglang menggelar debat kandidat Pilkada 2020 pada Senin (23/11/2020).

Dalam Debat publik perdana yang disiarkan langsung di KompasTV ini berlangsung seru, karena kedua kontestan saling bertarung gagasan. Namun menariknya kedua pasangan ini saling kepo program pesaingnya.

Awalnya, sejak sesi pertama dimulai, kedua kontestan saling memaparkan visi dan misi, sebagai daerah agraris dan maritim. Kedua paslon ini saling menyoroti Infrastruktur, pertanian, pariwisata dan perikanan.

Dalam debat tersebut, tras berbeda sangat terlihat, yakni paslon no 1 lebih membahas capaian kerja selama mereka menjabat, sedangkan paslon no 2 menunjukkan terobosan baru program yang akan mereka lakukan jika terpilih.

Keduanya saling serang saat paslon no urut 2, Thoni-Imat menyoroti eksekusi program yang dinilai belum maksimal, kemudian disertai dengan solusi yang ditawarkan.

Kemudian debat semakin seru setelah kedua paslon saling serang dan jual beli sambut argumentasi.

Hal itu dimulai dengan ketika Irna-Tanto mengagungkan Mall Pelayanan Publik (sebuah produk program) yang dihasilkan oleh Irna-Tanto semasa mereka menjabat.

“Mall pelayanan publik telah kita bangun untuk melayani masyarakat, terdiri dari 13 counter plus dengan pelayanannya,” ujar Irna.

Kemudian Thoni menyambut dengan tanggapan pedas lengkap dengan alasan dan data sebagai argumentasi.

“Saya rasa masyarakat terlayani dengan Mall Pelayanan Publik yang gratis, namun tidak dengan jangkauannya, karena bagi masyarakat selatan bisa menghabiskan kos sampai ke Ibu Kota  Pandeglang,” ketus Thoni.

Kemudian, Thoni menukaskan bahwa pihaknya tidak butuh cangkang dan untuk solusi tersebut mereka akan membuat sistem zonasi sistem di wilayah Kabupaten Pandeglang wilayah  Selatan dan Tengah .

“Kami tidak butuh cangkang, tapi isi, kami akan buat zonasi sistem untuk layani masyarakat di ujung selatan dan tengah,” lanjutnya.

Bersambut ke infrastruktur, Thoni-Imat menilai masih terbentang kurang lebih 600 KM jalan rusak.

“Selama kami turun ke bawah, rata-rata masyarakat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, kurang lebih 600 KM jalan hancur, dan Kami siap tuntaskan,” tegas Thoni.

Lalu disambut oleh sajian data oleh lawan, Tanto memaparkan bahwa, 230 KM jalan rusak sudah dibenahi dari total 700 KM, untuk jalan desa sudah 365 KM dari total 1400 KM.

“Saya rasa pak Thoni keliru, dari 700 KM kami sudah bangun 230 KM, dan untuk jalan kelas desa, 365 KM dari 1400 KM,” sambut Tanto.

Kemudian debat semakin seru memasuki sesi selanjutnya, saat kedua paslon tersebut saling bahas sektor pariwisata yang indeks pengunjung mengalami penurunan 24.5 persen.

Baca Juga ; Tim Irna-Tanto Sebut Topik Debat Yang Disodorkan KPU Sangat Ringan

Thoni bermisi akan melakukan terobosan menggali dan memanfaatkan potensi pariwisata yang dimulai daribinfrastruktur dan sajian layanan kepada wisatawan, serta membuat promosi melalui banyak festival.

“Kami akan maksimalkan banyaknya potensi wisata, dimulai dari infrsatruktur dan kenyamanan bagi wusatawanny,” ujar Thoni.

Sedangkan paslon incumbent lebih memberikan alasan penyebab penurunan jumlah wisatawan dan memberikan gambaran program untuk membuat halal tourism.

“Penurunan itu diakibatkan oleh 2 bencana alam yang menimpa, yaitu tsunami dan covid 19. Untuk maksimalkan program kuta akan bikin halal tourism seperti di Lombok,” tandas Irna-Tanto.

Untuk diketahui kedua calon ini akan kembali bertemu dalam putaran kedua, sebagai sarana bedah isi kepala calon pemimpin Kabupaten Pandeglang yang berisi 1.212.909 jiwa. (Oq/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *