Daftar Uji KIR di Dishub Tangerang Tuai Keluhan, Antrean Panjang Sampai Menginap

TANGERANG; LENSAMETRO— Pelayanan KIR di Dishub Kabupaten Tangerang mendapat keluhan sopir. Sebab, untuk memperpanjang KIR bisa antrean berhari-hari. Bahkan ada yang menginap di lokasi agar bisa kebagian nomor antrean.

Ivan, salah satu sopir mengaku sudah dua hari ke lokasi. Namun dirinya tidak kebagian karcis antrean meskipun sudah datang ke lokasi pukul 06.00 Wib. Sehingga dirinya putar balik untuk mengurus di hari berikutnya.

“Banyak juga yang menginap dan bermalam agar dapat nomor antrean. Saya datang jam enam malah tidak bisa lagi,” ungkap Ivan, Jumat (6/11/2020).

Selain Ivan, Aan warga Kecamatan Cikupa juga mengeluhkan hal serupa. Ia menjelaskan dirinya sangat susah untuk melakukan pendaftaran uji KIR di Dishub Kabupaten Tangerang karena antrean yang cukup panjang.

“Kalau gak perpanjang KIR nanti ditilang, dirazia Dishub, mau bayar malah sulit. Kalau memang tempatnya sempit yah diperluas donk. Jangan bikin sengsara masyarakat,” ketus Aan kepada lensametro.com.

Aan berharap agar pelayanan publik seperti uji KIR kendaraan di Dishub Kabupaten Tangerang bisa dipermudah. Sehingga tidak menyulitkan para sopir harus menginap jika hendak kebagian nomor antrean.

“Sebenarnya ada yang kerja gak ya di dalam (Dishub, red)? Prihatin kalau Kabupaten Tangerang begini terus,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Tata Usaha UPTD Pengelola Prasarana Teknis Perhubungan Puna Adriana Praja membenarkan adanya antrean panjang kendaraan yang hendak melaksanakan uji kelayakan kendaraan.

Namun, ia berdalih masih bisa  terkendali dengan baik meskipun pemberlakuan sistem BLU-e yang sudah berjalan hampir satu minggu lalu.

“Masih ada beberapa kendala baik sarana dan prasarana untuk menunjang jalanya sistem BLU-e agar lebih baik lagi,” ujar Puna Adriana Praja kepada wartawan.

Baca Juga ; 7 Mobil Ini Terparkir Bertahun-Tahun di Bandara Soetta, Argo Parkiran Sampai Rp200 Juta Per Mobil

Blue-E kata Puna adalah inovasi terbaru yang diluncurkan oleh Kemenhub berupa smart card.

Menurut Puna,  pihaknya dalam satu hari membatasi hanya 120 kendaraan yang sebelumnya mencapai 200 kendaraan yang mendaftar.

“Lama antrean karena pengiputan data bukan pengujian. Soalnya data yang lama tidak bisa dikonversi ke data yang baru,” ungkapnya.

Ia menambahkan, antrean sudah buka sejak malam hari pukul 00.00 WIB. Pada jam tersebut  karcis antrean sudah bisa diambil. (stu/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *