TANGERANG; LENSAMETRO- Razia tempat prostitusi di Citra Raya di duga bocor, Jumat (12/06/2020) malam.
Pasalnya, Satpol PP hanya berhasil mengangkut 5 terapis daa salah satu pengunjung tempat Melati Spa. Sedangkan di tempat lain nihil.
Baca Juga : Prostitusi di Citra Raya Digrebek, 5 Trapis Diangkut ke Panti Sosial Jayanti
Bocornya operasi tersebut dibenarkan salah satu anggota Satpol PP saat dikonfirmasi wartawan.
“Bener, operasi tadi malam bocor,” ujar salah seorang sumber lensametro.com, Sabtu (13/06/2020).
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Tangerang Deden Umardani menduga kuat jika operasi tersebut telah bocor.
“Kalau cuma lima orang. Jelas operasi bocor duluan,” ucap Deden.
Anggota DPRD Dapil 5 meliputi Kecamatan Cikupa, Panongan dan Curug ini menegaskan harus dipastikan pengelola tempat esek-esek tersebut diproses oleh penegak Perda.
“Siapapun pihak yang terlibat juga diproses. Penertiban yang dilakukan jangan jadi alat penyelamat bagi orang orang yang bermain di bisnis esek-esek,” tegas Deden.
Baca Juga : MUI Gerah Maraknya Praktek Prostitusi di Citra Raya, Secara Islamic Center Tidak Jauh Dari Lokasi
Ia juga mendesak pengelola Mardi Gras Citra Raya bertanggung jawab terkait maraknya praktek prostitusi di lokasi.
“Setidaknya tidak membiarkan itu terjadi. Dengan melaporkan ke penegak hukum jika di lokasi masih ada praktek prostitusi,” tukasnya.
Selain itu Deden mendesak, semua tempat Spa dan Panti Pijat yang tidak berizin segera ditertibkan. “Penegak Perda jangan menunggu saja. Pas rame diberitakan media baru bertindak,” ucapnya.
Baca Juga : Warga Perumahan Resah Maraknya Prostitusi di Citra Raya
Terkait pembinan di Panti Sosial, Sekretaris Komisi II ini berharap Dinsos memberikan efek jera. “Jangan hanya diangkut kemudian dilepas. Pembinaan yang dilakukan harus jelas dan tersistem,” pungkasnya.
Perlu diketahui, lima terapis dan satu pria hidung belang diciduk di Panti Pijat Melati Spa Mardi Grass.
Baca Juga : Sambut New Normal, Prostitusi Online Marak di Citra Raya, Segini Tarifnya Gaes
Camat Panongan, Rudi Lesmana mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan observasi pengintaian beberapa malam di lokasi sebelum penggerebekan di lakukan. (joe)
