Cerita Salwa, Gadis Belia Asal Curug Tangerang yang Hapal Alqur’an 30 Juz

TANGERANG, LENSAMETRO.com Salwa Tahira patut menjadi kebanggaan kedua orang tuanya.

Pasalnya, gadis berusia 14 tahun asal Kampung Pasirrandu, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang ini sukses msnjadi salah satu dari 3 siswi terbaik yang hapal Alqur’an 30 Juz dari 50 santriwati angkatan 2021 di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Insan Pratama.

“Alhamdulillah, saya bisa menuntaskan pendidikan tingkat SMP di Pondok. Terima kasih kepada seluruh dewan guru, ustadz. Khususnya kepada kedua orang tua atas dukungan selama ini,” ujar Salwa Tahira kepada lensametro.com, Senin (28/6/2021).

Salwa mengatakan, selama tiga tahun ini dirinya fokus untuk menghafal Alqur’an di Ponpes Tahfidz Insan Pratama yang berada di Desa Perahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

Hasil perjuangan anak ke dua dari pasangan Hj. Dewi Damayanti dan H Ahyani tersebut membuahkan hasil dan lulus sebagai santriwati terbaik yang hafal Alqur’an 30 Juz.

“Semua berkat bimbingan para ustad, ustadzah,” ucap perempuan yang akan menjadi siswa tingkat menengah ini.

Sementara Ibu Salwa Tahira, Dewi Damayanti mengaku bangga atas prestasi yang diperoleh anak perempuannya selama tiga tahun mondok di pesantren.

“Semoga apa yang didapat Salwa bisa bermanfaat bagi orang banyak dan manjadi inspirasi generasi saat ini,” ucap Dewi.

Baca Juga ; Cerita Dosen Muda Asal Tangerang, Sukses Banting Stir Garap Dompet Kulit di Tengah Pandemi

Dewi mengatakan, Salwa merupakan anak yang baik, penurut, mandirir dan pekerja keras. “Ketekunannya membuahkan hasil. Dan Alhamdulillah bisa menjadi Hafidzah,” tukasnya penuh haru.

Salwa Tahira bersama kedua orangtua, kakak dan adiknya saat wisuda kelulusan SMP/lensametro

Ayah Salwa Tahira, Ahyani menambahkan, ketekunan adalah kunci dari keberhasilan. Itulah yang selalu ia pesan kepada anak perempuannya tiga tahun lalu saat mengantar anaknya ke pondok pesantren.

“Saya juga berpesan agar apa yang diraig saat ini oleh Salwa tidak membuatnya sombong. Tetaplah rendah hati dan terpenting bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara. Khususnya orang-orang di sekeliling,” tuntas Ahyani. (joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *