PANDEGLANG; LENSAMETRO – Di tengah pandemi covid-19 mahasiswa di Pandeglang tetap menggelar aksi unjuk rasa di hari jadi Kabupaten Pandeglang ke-146, Rabu (01/04/2020).
Puluhan massa aksi mahasiswa yang menggelar demonstrasi tersebut menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pandeglang Bersatu (AMPB).
Salahsatu orator, Entis Soemantri mengatakan momentum peringatan hari jadi Kabupaten Pandeglang yang ke 146 tahun mengingatkan pada kondisi Kabupaten Pandeglang.
“Apakah sudah mengalami kemajuan atau kemunduran. Faktanya masih banyak terlihat permasalahan dan kemelut persoalan. Khususnya masih banyaknya warga Pandeglang yang hidup dalam kemiskinan,” ujar Entis.
Kata Entis, berdasarkan data BPS, menunjukan angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang mencapai 9,61% (116.155 Jiwa). “Tertinggi se Provinsi Banten,” ungkapnya.
Koordinator Aksi Mukhlas menambahkan, seluruh permasalahan yang ada di Kabupaten Pandeglang komplek selain persoalan kemiskinan. Seperti buruknya infrastruktur serta dugaan praktek korupsi anggaran pendidikan dan budaya KKN
“Kami menuntut Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera menuntaskan masalah kemiskinan dan pengangguran segera lakukan pemerataan Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur dan mencopot Pejabat ASN yang menyalahgunakan wewenang dan jabatan,” tegasnya.
Mukhlas juga mendesak Legislatif dan Eksekutif untuk tegas dalam mengawasi Eksekutif Kabupaten Pandeglang serta mengajak untuk menolak Omnibuslaw (RUU Cipta Kerja)
“Kami juga Menuntut KPU dan Bawaslu Kabupaten Pandeglang sebagai penyelenggara Pemilu untuk bersikap Netral, Jujur, Adil dan Transparan”. Pungkasnya
Aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa ini hanya berlangsung 10 menit. Lantaran aksi mereka dibubarkan aparat kepolisian setempat. (jir/joe)