Belum Bisa Deteksi Dini Puting Beliung, Imbas BPBD Kabupaten Tangerang Belum Kerja Sama dengan BMKG

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto

KABUPATEN TANGERANG (LM)-, Dalam satu bulan terakhir, angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Tangerang setidaknya sebanyak dua kali. Kamis, 12 Desember 2019 lalu, puting beliung merusak 216 rumah warga di lima desa di Kecamatan Mauk. Teranyar, Sabtu, 21 Desember 2019, puting beliung menghantam dua desa di Kecamatan Mekar Baru.

Meski dua peristiwa itu terjadi dalam rentang waktu satu bulan, namun ternyata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang belum menjalin kerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Maka akses informasi prediksi gejala alam pun tidak dimiliki BPBD Kabupaten Tangerang.

Selain itu, imbas dari belum adanya kerjasama antara BPBD Kabupaten Tangerang dengan BMKG adalah, sampai saat ini BPBD Kabupaten Tangerang belum bisa mendeteksi kapan danndi wilayah mana angin kencang berpotensi terjadi.

“Setelah selesai kejadian ini (peristiwa angin puting beliung di Kecamatan Mekar Baru-red), kita akan lakukan kerjasama dengan BMKG,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto, Minggu, 22 Desember 2019.

Bambang merinci, bentuk kerjasama dengan BMKG adalah pertukaran data dan informasi.

“Kita lebih baik menginformasikan akan ada angin puting beliung dan itu tidak jadi. Ketimbang kita nyaman-nyaman saja, malah angin kencang terjadi,” kata dia.

Bambang juga mengingatkan, agar warga khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang bagian utara untuk waspada. Menurutnya, warga mulai dari Kecamatan Pasar Kemis Tanjung Kait, Sepatan Timur, Kronjo dan Kosambi. Pada bulan ini, dia menambahkan, adalah saat musim pancaroba berlangusung.

“Sepertinya pertemuan angin gunung dan laut di sekitaran situ (wilayah Kabupaten Tangerang bagian utara-red),” terang dia.

Kata dia, dari berbagai gejala yang sudah terjadi, angin puting beliung dan topan biasanya tidak terjadi hingga dua atau tiga kali di tempat yang sama.

“Artinya jangan berpikir di lokasi saudara tidak bakal terjadi. Justru, angin puting beliung atau topan menyerang daerah yang belum terjadi,” tandasnya. (Restu/Don).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *