Antisipasi Banjir, Kecamatan Karang Tengah Bangun 1000 Biopori di Setiap RW

KOTA TANGERANG; LM — Kecamatan Karang Tengah salah satu wilayah timur Kota Tangerang yang rawan banjir maupun genangan seperti salah satu wilayah di Kelurahan Karang Tengah tepatnya di RW 15 Kelurahan Karang Tengah. Saluran air di wilayah ini beberapa titik belum dibangun drainase. Tak heran jika tiap hujan turun, wilayah ini selalu digenangi air hingga 30cm.

Meski begitu, pemerintah Kecamatan Karang Tengah telah siap dalam mengantisipasi datangnya bencana setiap musim penghujan. Beragam program pencegahan telah dilaksanakan bersama masyarakat. Seperti dilakukan warga di Keluharan Karang Tengah, Kecamatan Karang Tengah yang mendapatkan sosialisasi program kampung tematik yang digelar di aula kelurahan Karang Tengah, Rabu (30/1).

Camat Karang Tengah, Matrobin, mengatakan, setelah mendapatkan sosialisasi masyarakat sangat antusias dengan program kampung tematik ini. Ia berharap warganya dapat mengaplikasikan disetiap lingkungannya masing-masing terutama di bidang penghijauan.

Matrobin menuturkan, untuk mengatasi banjir atau genangan iar di wilayah pemukiman, pihaknya dalam pekan ini melakukan pembuatan lubang 1000 biopori disetiap RW.

“Kami akan membangun 1000 biopori di tiap RW, upaya ini untuk mengatasi banjir atau genangan air yang terjadi di pemukiman ketika setiap musim penghujan datang,” paparnya.

Selain itu, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk menjaga lingkungannya agar tidak rusak dan menjaga saluran air tetap lancer.

Untuk menerapkan program penghijauan, lanjut Matrobin, pihaknya menghimbau kepada warganya memiliki minimal satu pohon. Selain itu, lahan kosong yang ada di wilayah diharapkan dapat dimanfaatkan untuk penghijauan yang bermanfaat dan dapat diolah oleh warga yang menghasilkan nilai ekonomi yang mensejahterakan warganya. Seperti kampung tanaman hias di wilayah RW 03 dan 04 Kelurahan Parung Jaya.

“Disana kita jadikan kampung tematik, karena warga disana mayoritas berbudidaya tanaman hias, sehingga tanaman hias di kampung tersebut sangat dikenal, kita pihak kecamatan hanya tinggal melakukan pembinaan saja,”katanya.

Dengan program kampung tematik ini, Matrobin berharap, setelah dilakukannya sosialisasi warga dapat merealiasikannya di wilayahnya masing-masing.

“Kami ingin setiap kelurahan dapat merealisasikan kampung-kampung yang antik, unik, bersih dan berkarakter dan dapat diaplikasikan oleh warganya,” tukasnya.

Sementara itu Bambang Irianto, motivator pegiat lingkungan mengatakan, dalam sosiasliasi kepada warga Kelurahan Karang Tengah, ia memberikan wejangan gerakan waterbanking atau penampungan air dengan memasang 1000 biopori di setiap RW. Karena permasalahan yang sering terjadi di wilayah pemukiman sering terjadi genangan air yang belum memiliki biopori.

Menurutnya, pemkot Tangerang sangat serius untuk mengatasi banjir dengan memberikan bantuan mesin bor untuk biopori.

Bambang menambahkan, warga harus rutin melaksanakan kerja bakti membersihkan serta memperbaiki saluran air di lingkungannya. “Tinggal warganya harus bergerak,” ujar Bambang.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *