Adib Sebut Banyak Lembaga ‘ABS’ Kebakaran Jenggot Dengan Hasil Survei KPN

TANGSEL; LENSAMETRO- Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul meenyebut banyak tim suskes (timses) kebakaran jenggot pasca pihaknya merilis hasil survei Pilkada Kota Tangsel.

Dalam survei itu dikatakan bahwa golput diprediksi masih menduduki posisi tertinggi dengan 55%. Kemudian disusul pasangan Benyamin Davnie – Pilar Saga Ikhsan 17%, Siti Nur Azizah – Ruhamaben 15,2%, dan Muhammad – Rahayu Saraswati 9,9%.

Hasil survei tersebut menimbulkan banyak pro kontra, terutama dari pihak para timses calon serta beberapa lembaga survei lainnya. Bahkan Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ikut mengomentari hasil survei tersebut.

“Saya santai saja, namun yang saya bingung justru pihak-pihak yang tidak hadir dalam acara, malah seolah kebakaran jenggot mengomentari materi secara sepotong-sepotong dan tendensius, salah pula lagi,” ujar Adib kepada wartawan, Selasa (11/08/2020).

Adib mengatakan, dalam rilis tersebut telah disampaikan secara gamblang dan jelas terkait metode survei dan sebaran sample. Bahkan proporsional secara gender dan agama yang mengacu pada daftar pemilih tetap atau DPT juga ditampilkan.

“Saya bingung ada yang teriak-teriak minta data sebaran sample, padahal saat rilis sudah dijelaskan bahwa sebaran mencakup seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan. Kalau gitu, kenapa nggak minta data respondennya saja sekalian, ini kan konyol. Justru yang bicara itu, tidak paham tentang kode etik survei. Ini confidential sebab menyangkut keamanan dan privasi responden,” terang Adib.

Adib mengungkapkan, saat ini banyak lembaga yang bersaing menawarkan diri sebagai konsultan pendamping para calon, dan hasil survei KPN mungkin dianggap menganggu survei internal mereka. Justru seharusnya, tambah Adib, para calon-calon tersebut harus berterima kasih telah mendapat positioning real sebelum pendaftaran resmi di gelar.

Baca Juga : Survei Pilkada Tangsel, KPN: Golput Menang Telak

“Kita tahulah saat ini banyak Timses berkedok lembaga survei yang kerjanya ‘ABS’ (Asal Bandar Senang) sedang marak menjajakan dirinya sebagai konsultan pendamping,” ungkap Adib.

“Biasanya oknum-oknum ini selalu memberikan janji surga seolah-olah calonnya kuat, padahal kenyataannya belum tentu demikian. Mungkin hasil survei kami, membuka kebobrokan itu, jadi wajar kalau ada yang sewot,” tambahnya.

Dalam hasil survei itu, yang juga harus menjadi perhatian semua pihak adalah adanya potensi golput yang meningkat karena situasi Pandemi Covid 19. Menurut Adib ini merupakan tugas berat KPU Tangsel dan semua pihak untuk memperbesar partisipasi publik agar proses demokrasi berjalan sehat.

“Angka golput yang 55% itu cukup tinggi lho. Itu mengalami peningkatan 10,1% dari pilkada Tangsel sebelumnya. Nah, ini yang harus kita cari jalan keluar bersama, sebab di kondisi covid ini menjadikan tugas KPU semakin berat,” tambahnya.

Lebih lanjut Adib mengatakan bahwa dirinya dan Tim KPN telah bersepakat untuk memberikan pandangan real bagi masyarakat terkait pilkada serentak 2020, terutama di Kota Tangerang Selatan, walau mendapat banyak rintangan dari pihak-pihak yang merasa kepentingan politiknya terganggu.

“Bagi kami caci-maki bahkan ancaman itu hal biasa dalam perjuangan, kami akan terus hadirkan pandangan real bagi masyarakat, karena banyak juga respon positif masyarakat yang masuk ke kami. Jika masih ada yang mengangap kami tidak kredibel, silahkan saja itu hak mereka, kami jalan terus,” tegas Adib. (joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *