TANGERANG; LENSAMETRO- SDN Panongan II yang ambruk pada 31 Maret 2020 yang lalu tak pernah direhab lantaran ada sengketa lahan. Demikian disampaikan Kepala SDN Panongan II kepada, Kamis (08/04/2020).
“Saya kan baru Oktober 2019 pindah tugas di SDN Panongan II. Informasinya enggak pernah direhab lantaran sengketa lahan,” ungkap Rohman kepada lensametro.com.
Lanjut Rohman, terdapat 236 siswa keseluruhan yang menempati tiga ruang kelas tersebut. “Bagaimana nasib siswa, jika saat roboh ada di dalam kelas. Ada saja untungnya karena sekolah diliburkan dan belajar di rumah,” ucapnya.
Lanjut Rohman, dirinya sudah komunikasi dengan dan bertemu orang yang mengklaim ahli waris di lahan SDN Panongan II.
“Melihat hal demikian orang yang mengklaim sebagai ahli waris saat malah menganjurkan untuk direhab,” terangnya.
Lanjut Rohman, keadaan SDN Panongan II sangat memprihatinkan dan belum pernah direhab. “2014 sempat disegel dan sejak saat itu pula dibiarkan bangunan seperti demikian. Sehingga roboh,” terangnya.
Camat Panongan Rudi Lesmana mengaku, dirinya sudah anggarkan untuk rehab sekolah tersebut. “Sejak Agustus di Panongan saya sudah komunikasi dengan Kepala SDN Panongan II untuk dan telah dianggarkan. Bahkan saya berencana merelokasikan sekolah tersebut,” tegas Rudi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang Syaifullah mengatakan, rehab telah masuk di APBD Perubahan 2020.
Ia menjelaskan, lahan SDN Panongan II yang berada di Desa Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang merupakan tanah hibah dari warga atau orang tua ahli waris yang sudah meninggal dunia. Data tersebut lanjut Syaifullah ada di BPKAD Kabupaten Tangerang.
“Menurut informasi, ahli waris tidak meneruskan ke pengadilan kok pasca penyegelan. Jadi enggak selesai-selesai,” tukasnya.
Perlu diketahui, SDN Panongan II sempat disegel oleh ahli waris pada 2014 yang lalu. Sehingga belajar mengajar siswa sempat terganggu beberapa hari. (joe)